بسم الله الرحمن الرحيم
Sesungguhnyasegala puji milik Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan kepada-Nya danmeminta ampunan-Nya. Kami juga berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri kamidan keburukan amal perbuatan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allahmaka tidak ada yang dapat menyesatkannya dan barang siapa yang disesatkan Allahmaka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak adaTuhan yang berhak disembah kecuali Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya dan akubersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya semoga shalawat Allahdan salam terlimpah kepadanya. Amma ba’d,
Sudah sepatutnya seorang muslimmemiliki sikap yang pantas terhadap Allah Subhaanahu wa Ta’ala Tuhannya dankarena keberadaan dia dihadapan-Nya sebagai hamba. Maka berikut ini di antarasikap-sikap yang patut dimiliknya terhadap Allah Azza wa Jalla Tuhannya.
1.Tidak berbuat syirk kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala.
Oleh karena itu, dia hanya beribadah dan menyembah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala saja, karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala adalah Pencipta, Penguasa dan Pengatur alam semesta. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
ô`ÏBur ÏmÏG»t#uä ã@ø©9$# â$yg¨Y9$#ur ß§ôJ¤±9$#ur ãyJs)ø9$#ur 4 w (#rßàfó¡n@ ħôJ¤±=Ï9 wur ÌyJs)ù=Ï9 (#rßßÚó$#ur ¬! Ï%©!$# Æßgs)n=yz bÎ) öNçFZà2 çn$Î) crßç7÷ès? ÇÌÐÈ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kamu sembah matahari maupun bulan, tetapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika Dialah yang kamu sembah.” (QS. Fushshilat: 37)
2. Mengikhlaskan ibadah hanya karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala
Ikhlas adalah syarat diterimanya ibadah disamping sesuai sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan Allah Subhaanahuwa Ta'aala hanyalah menerima amal yang ikhlas karena-Nya dan jauh dari riya’,Dia berfirman:
“Barangsiapa yang mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah iamengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalamberibadah kepada Tuhannya.” (Terj.Al Kahfi: 110)
3.Merasa diawasi Allah Subhaanahu wa Ta'aala
AllahSubhaanahu wa Ta'aala melihat semua makhluk-Nya; Dia melihat perbuatan kita danmendengar ucapan kita serta mengetahui apa yang ada dalam hati kita. Olehkarena itu, seorang muslim hendaknya berusaha menaati Tuhannya baik dalamsuasana sepi maupun terang-terangan serta menjauhi apa yang dilarang-Nya. Nabi shallallahu'alaihi wa sallam pernah ditanya ihsan, Beliau menjawab,
أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَتَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Yaitukamu beribadah kepada Allah, seakan-akan kamu melihat-Nya, jika kamu tidakmerasa begitu, maka sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Muslim)
4. Meminta pertolongan kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aalaSeorang muslim senantiasa meminta kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan yakin, bahwa Dialah yang berkuasa untuk memberikan dan menghalangi, sehingga Dia pun meminta dan menghadap kepada-Nya, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
Katakanlah,"Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orangyang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkaukehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orangyang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. SesungguhnyaEngkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Ali Imran: 26)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:
اِحْفَظِاللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِاللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ اْلأُمَّةَ لَوْاجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَبِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِاجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍقَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ اْلأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفِ
“Jagalah(perintah) Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah (perintah) Allah niscayaDia akan selalu berada di hadapanmu[1].Jika kamu meminta, maka mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan,maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, sesungguhnya jika sebuahumat berkumpul untuk mendatangkan suatu manfaat kepadamu, niscaya mereka tidakakan dapat memberikan manfaat sedikit pun kecuali sesuai apa yang telahditetapkan Allah bagimu, dan jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatubahaya kepadamu, niscaya mereka tidak akan dapat menimpakannya kecuali bahayayang telah ditetapkan Allah bagimu. Pena telah diangkat dan lembaran telahkering[2]."(HR. Tirmidzi dan dia berkata, "Haditsnya hasan shahih.")
5.Mencintai Allah Subhaanahu wa Ta'aala
Seorangmuslim cinta kepada Tuhannya dan tidak mendurhakai-Nya. Hal ini sebagaimana firman-Nya:
ûïÉ©9$#ur (#þqãZtB#uä x©r& ${6ãm °! 3
“Adapun orang-orang yang beriman sangatcinta kepada Allah.” (QS. Al Baqarah: 165)
6.Memuliakan syiar-syiarnya
Seorang muslim memuliakanperintah-perintah Allah. Oleh karena itu, ia segera menjalankan perintah-Nya,ia juga menghormati larangan-larangan Allah sehingga ia pun menjauhinya. Iajuga tidak malas dan meremehkan ibadah. Ia lakukan hal itu (menghormatisyiar-syiar Allah) adalah karena ia tahu bahwa hal itu menambahkan ketakwaan.Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Demikianlah(perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, makasesungguhnya hal itu timbul dari Ketakwaan hati.”(Terj. Al Hajj: 32)
7. Marah ketika larangan-larangan Allah dilanggar
Seorang muslimketika melihat orang yang mengerjakan suatu dosa atau tetap di atas maksiat,maka ia marah karena Allah, ia mencoba untuk merubah kemungkaran ataukemaksiatan yang ia lihat itu. Dan di antara dosa besar yang membinasakanseseorang dan menyebabkan kemurkaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala adalah menghinaagama Allah atau menghina kitab-Nya atau Rasul-Nya. Seorang muslim marahterhadapnya dan melarang orang yang melakukannya serta memperingatkan azabAllah kepadanya.
8. Bertawakkal kepada Allah
Seorang muslimbertawakkal kepada Allah dalam setiap urusannya. Allah Subhaanahu wa Ta'aalaberfirman:
`tBur ö@©.uqtGt n?tã «!$# uqßgsù ÿ¼çmç7ó¡ym 4 ¨
“Dan barang siapa yang bertawakkal kepadaAllah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.”(Ath Thalaq: 3)
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِلَرُزِقْتُمْ كَمَا يُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا
“Kalau kamu bertawakkalkepada Allah dengan sebenar-benarnya, tentu kamu akan diberi rezeki sebagaimanaburung diberi rezeki, ia berangkat dalam keadaan berperut kosong dan pulangdalam keadaan berperut kenyang.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, ia berkata,“Hadits hasan shahih,” dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani, lihat shahih IbnuMajah 4164)
9.Ridha dengan takdir Allah Subhaanahu wa Ta'aala
Seorang muslim ridha dengan takdir Allah Subhaanahu waTa'aala, karena hal itu termasuk tanda keimanannya kepada Allah. Oleh karenaitu, ia pun bersabar dan tidak berkata sebagaimana yang dikatakan oleh sebagianmanusia, “Mengapa Engkau wahai Tuhanku berbuat demikian kepadaku?”
Seorang muslim tidak akan menentang takdir Allah, bahkanmengucapkan kata-kata yang membuat Allah Subhaanahu wa Ta'aala ridha, yaitu sebagaimanayang disebutkan dalam ayat berikut:
“Dan sungguhakan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepadaorang-orang yang sabar.---(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,mereka mengucapkan, "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun[3],“--Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhanmereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(Terj. Al Baqarah: 155-157)
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ تُصِيبُهُ مُصِيبَةٌ فَيَقُولُ مَا أَمَرَهُ اللَّهُ{إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ } اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِيوَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا إِلَّا أَخْلَفَ اللَّهُ لَهُ خَيْرًا مِنْهَا
“Tidak ada seorangmuslim yang ditimpa musibah, lalu ia mengucapkan seperti yang diperintahkanAllah kepadanya, “Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun.” Allahumma’jurniyfii mushibati wa akhlif lii khairam minhaa[4].” Kecuali Allahakan menggantikan untuknya yang lebih baik daripadanya.” (HR. Muslim)
10.Bersumpah hanya dengan nama Allah
Seorang muslim tidak bersumpah kecuali dengan nama Allah dan tidakbersumpah kecuali jika isinya benar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallambersabda:
مَنْ كَانَ حَالِفًا فَلْيَحْلِفْ بِاللَّهِ أَوْ لِيَصْمُتْ
“Barang siapa yangbersumpah, maka bersumpahlah dengan nama Allah atau diam.” (HR. Bukhari)
11. Bersyukurkepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala
Nikmat yang diberikan Allah kepada kita banyak sekali, bahkansaking banyaknya kita tidak sanggup menghitungnya. Oleh karena itu, hendaknyaseorang muslim bersyukur kepada Allah baik dengan hatinya, yaitu ia akui bahwasemua nikmat itu berasal dari Allah, dengan lisannya, yaitu dengan memujiAllah, dan dengan anggota badannya, yaitu dengan menjalankan perintah Allah danmenjauhi larangan-Nya dan menggunakan nikmat-nikmat itu untuk ketaatankepada-Nya, bukan untuk bermaksiat. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
“Dan (ingatlah juga), ketika Tuhanmumemaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnyaazab-Ku sangat pedih.” (Terj. Ibrahim: 7)
12. Bertobatkepada Allah
Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:
“Dan bertobatlahkamu sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman agar kamuberuntung.” (An Nuur: 31)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّيأَتُوبُ فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai manusia! Bertobatlah kamu kepadaAllah, sesungguhnya aku bertobat dalam sehari kepada-Nya sebanyak seratuskali.” (HR. Muslim)
Seperti inilah adab seorangmuslim terhadap Allah Tuhannya, ia bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya, malukepada-Nya, bertobat dengan sungguh-sungguh kepada-Nya, bertawakkal kepada-Nya,berharap rahmat-Nya, takut kepada azab-Nya, ridha dengan takdir-Nya, sabarterhadap musibah yang menimpanya, tidak berdoa kepada selain-Nya, lisannyasenantiasa menyebut nama-Nya, tidak bersumpah kecuali dengan nama-Nya, tidakmeminta pertolongan kecuali kepada-Nya, selalu merasa diawasi-Nya dan berbuatikhlas kepada-Nya baik di suasana sepi maupun ramai.
Wallahu a’lam, washallallahu ‘alaa nabiyyinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa manwaalaah.
Maraaji’:Mausu’ah Al Usrah Al Muslimah (dari situs www.islam.aljayyash.net)dll.
[1] Dengan pertolongan dan perlindungan-Nya.
[2] Maksudnya segala sesuatu telah ditakdirkandan dibukukan pencatatannya oleh Allah Ta’ala.
[3] Artinya: Sesungguhnya kami milikAllah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa(pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya ketika ditimpamusibah baik besar maupun kecil.
[4] Arti Allahumma’jurnii…dst. adalah: YaAllah, berilah pahala terhadap musibahku dan gantilah dengan yang lebih baikdarinya.”

Masukkan Email Antum Untuk Berlangganan Info Terbaru. Yang Akan di Kirim ke Email Antum.
Categories:
Adab
,
Artikel Islami
0 comments:
Posting Komentar
Berikan Pendapat Antum!!!
Ada yang salah dengan artikel diatas? Atau Antum punya opini sendiri? Atau mungkin ada pertanyaan yang mengganjal dalam pikiran Antum? Berikanlah sebutir kata dan komentar. Karena ilmu itu harus digali dan di bagi kepada sesama. Oleh karena itu utarakan semua yang ada dibenak Antum. Jangan hanya diam dan terpaku.
Caution!!!
1. Sampaikan Komentar Antum sekarang!!! ^_^
2. Komentar berbau SPAM tidak akan kami tampilkan. Jadi jangan heran kalau komentar Antum tidak tampil setelah di submit